Internasional

Presiden Kuba Pimpin Aksi Demo Pro-Palestina

60
×

Presiden Kuba Pimpin Aksi Demo Pro-Palestina

Sebarkan artikel ini

rel="Dofollow">>

HAVANA – Ribuan warga Kuba menggelar aksi demo pro-Palestina di ibu kota Havana untuk menyatakan solidaritas bagi warga Palestina yang terus digempur militer Israel di Jalur Gaza. Aksi tersebut dipimpin secara langsung oleh Presiden Miguel Diaz-Canel, yang didampingi oleh para pemimpin lainnya di negara tersebut.

Dalam aksi yang digelar pada Senin (14/10) waktu setempat itu, seperti dilansir AFP, Selasa (15/10/2024), para demonstran membawa spanduk berukuran besar yang bertuliskan “Hidup Palestina yang Merdeka”. Sekitar 250 mahasiswa kedokteran Palestina yang tinggal di Kuba ikut serta dalam aksi tersebut.

Presiden Diaz-Chanel dan para sekutunya hadir dalam aksi tersebut mengenakan keffiyeh tradisional yang dikalungkan di leher mereka.

“Kita ada di sini untuk mendukung klaim yang adil dari rakyat Palestina, atas kedaulatan mereka, kebebasan mereka (…) dan melawan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina,” tegas Michel Marino, seorang peneliti hubungan internasional berusia 20 tahun, saat berbicara kepada AFP.

Aksi pro-Palestina tersebut awalnya direncanakan untuk digelar saat peringatan setahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, namun ditunda akibat topan Milton yang menerjang Kuba dan Florida di Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

Serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di Israel itu memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza hingga saat ini.

Lebih dari 250 orang lainnya disandera oleh Hamas, dengan saat ini diyakini sekitar 97 orang belum dibebaskan, termasuk 34 sandera yang diyakini telah tewas namun jenazahnya belum dievakuasi dari Gaza.

Sementara rentetan serangan Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan sedikitnya 42.289 orang di daerah kantong Palestina tersebut. Angka itu dianggap kredibel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut kebanyakan korban merupakan perempuan dan anak-anak.

“Selama setahun penuh di Gaza kami, tidak ada satu hari pun yang tenang, tidak ada satu hari pun yang damai, dan rakyat kami di Tepi Barat mengalami agresi setiap hari, sedangkan dunia masih lumpuh dan tidak mampu menghentikan tragedi ini,” ucap Mohammed Suwan, salah satu mahasiswa Palestina yang kuliah di Kuba.

Pada Juni lalu, Kuba bergabung dengan gugatan hukum yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ), terkait operasi militer di Jalur Gaza.(dtk/bj)